Kamis, 19 Maret 2009

What Happened


Gua aku tak tahu apa gua ini aku malaikatkah ataw gua ini orang jahat kah, hari-hari berjalan dengan sendirinya tanpa pamit begitu banyak kenangan masa lalu yang tertinggal seperti desir angin yang meninggalkan padang rumput savana. Berlalu dengan meninggalkan bekas bergoyangnya padang ilalang, seperti jernihnya air yang mengalir dalam sungai yang penuh bebatuan, seperti burung yang terbang meninggalkan kicaunya.matahari yang meninggalkan ufuk timur ketika siang beranjak. Aku disini masih terhempas dalam masa lalu masa lalu yang mencengkramku seakan tak mau melepaskanku tangannya begitu erat mencekik leherku seakan-akan dia mau membunuhku semua itu membebaniku, aku ingin berlari tapi kaki ini tak kuasa tuk digerakan aku merasa lemas seluruh badan,aught....apa yang terjadi pikiranku seperti melayang-layang tak sanggup tuk ku kendaliku dan tanganku ini masih memegang kepalaku. oh, apa,apa yang terjadi dengan hatiku aku......aku merasa ada sesuatu yang mengganjal yang sulit untuk aku hapus seperti ada sebuah titik merah yang sulit aku lenyapkan. otak, otaku ini sepertinya menyimpan beban yang berat saja, emmmmh mataku tak mau ku pejamkan hasratku yang menggebu tak mampu kukendalikan dan jiwaku ini seperti terikat dan masih terikat aku ingin bebas dari belenggu ini ketika tanganku masih terikat aku ingin membuka tali yang mengikatnya, kakiku ingin ku gerakan dan ku akan berlari secepat mungkin dan sejauh mungkin, kepalaku akan kucuci biar aku tiadak memikirkannya, dan otaku akan ku refres seperti komputer, dan noda dalam hatiku akan ku hapus, namun satu pertanyaanku ini apakah semua ini mungkin semua terjadi. Aku, aku andai saja aku ini bukan aku aku, aku andai saja aku tak kekal diriku, aku, andai saja aku lupa masa laluku. Aku, aku andai saja menjadi orang baru. Aku befikir aku adalah aku, utnuk apakah aku, dan kemanakah aku. masa lauku itu adalah kenanganku yang mungkin tak pernah aku buang baik buruknya merupakan memori dalam hidupku apakah aku berfikir untuk hilang ingatan mungkin itu konyol adaya. aku seperti seorang pecundang yang silau menatap matahari setiap saat wajahku terkena matahari aku berusaha menutupnya, aku tak tahan dengan dinginya malam, badanku ini tak tahan dengan perubahan cuaca, aku lemah, aku merasa lemah. Aku menyadari bahwa aku ini lemah aku mahluk Allah SWT yang sangat lemah qodo dan qodar yang berlalu dalam hidupku tak mungkin, aku tak mempunyai daya dan upaya, hanya berserah diri kepada Allah SWT apa aku ini dan bagaimana aku sendiri tidak memilikinya. Badan ini hanya titipan cepat lambat pasti akan kembali kepada Allah, aku sering bertanya untuk diriku dalam kehidupan ini apakah dalam perjalananku dalam kehidupan ini aku sudah ikhlas kah, atau aku ,masih mempertanyakan tentang takdirku walaupun aku ini ada yang ngatur. Aku ini titipan mengapa aku masih mempertanyakan ini maslah ini, what happen ini tak patut aku tanyakan karena ini menurut jalanya yang Allah SWT sudah gariskan kepadaku mengenai hal buruk atau baik itu ketentuanya mengapa masih saja dipertanyakan memanganya aku ini sedang memprotes apa aku ini tidak puas dengan hidupku, Aku pertanyakan imanku ini setipis apakah atau kah imanku setipis kulit ari. mengapa pertanyaan itu masih membelengguku. kucari jawabanya dan masih kucari hanya keimananku dan keikhlasanku yang mampu menjawabnya.!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver