Rabu, 29 Juli 2009

PC Router

A. TUJUAN

1. Memahami konsep routing dengan benar.

2. Memahami yang terjadi pada router (Perangkat Routing).

3. Melakukan installasi dan konfigurasi dari pc yang dijadikan router (PC Router).

B. ALAT DAN BAHAN

1. Koputer Pribadi (PC) yang akan dijadikan server (PC Router).

2. Koputer Pribadi (PC) yang akan dijadikan klient

3. Sistem Operasi dengan fasilitas NOS (Window 2000 server atau Windows 2003)

4. NIC 2 buah untuk masing-masing PC yang akan dijadikan router

5. Kabel UTP yang sudah terpasang

6. Hub Switch

C. TEORI PENDUKUNG

Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut.

Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system ke system lain. Proses routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan.

Adapun fungsi dari pada router adalah:

1. Membaca alamat logika / ip address source & destination untuk menentukan routing dari suatu LAN ke LAN lainnya.

2. Menyimpan routing table untuk menentukan rute terbaik antara LAN ke WAN.

3. Perangkat di layer 3 OSI Layer.

4. Bisa berupa “box” atau sebuah OS yang menjalankan sebuah daemon routing.

5. Interfaces Ethernet, Serial, ISDN BRI.


Gambar : Router


Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling dihubungkan satu sama lainnya, menggunakan suatu media dan protocol komunikasi tertentu, sehingga dapat saling berbagi data dan informasi

Klasifikasi jaringan computer adalah sebagai berikut:

1. LAN (Local Area Network) : Jaringan komputer yang saling terhubung ke suatu computer server dengan menggunakan topologi tertentu, biasanya digunakan dalam kawasan satu gedung atau kawasan yang jaraknya tidak lebih dari 1 km.


2. MAN (Metropolitan Area Network) : Jaringan komputer yang saling terkoneksi dalam satu kawasan kota yang jaraknya bisa lebih dari 1 km. Pilihan untuk membangun jaringan komputer antar kantor dalam suatu kota, kampus dalam satu kota.


3. WAN (Wide Area Network) : Jaringan komputer yang menghubungkan banyak LAN ke dalam suatu jaringan terpadu, antara satu jaringan dengan jaringan lain dapat berjarak ribuan kilometer atau terpisahkan letak geografi dengan menggunakan metode komunikasi tertentu.


4. INTERNET (Interconnected Network) jangkauannya mencakup seluruh dunia yang merupakan gabungan dari LAN,WAN, dan MAN yang ada.

Perutean secara static dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Defult Getway

Pintu gerbang sebagai keluar-masuknya paket data dari local network menuju outer network. Tujuannya agar client pada local network dapat berkomunikasi dengan internet. Router dapat disetting menjadi Gateway dimana ia menjadi penghubung antara jaringan local dengan jaringan luar.

2. Static Router

Penggunaan Default gateway dan static route tersebut diatas dapat kita perhatikan sesuai dengan kebutuhan kita pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route yang dibuat agak kompleks atau sederhana. Untuk desain route sederhana kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan default gateway. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks dapat kita menggunakan routing static atau kedua-duanya secara kombinasi yakni menggunakan dafault gateway dan static route pada titik-titik tertentu. Perhatikan kondisi jaringan berikut ini :


Dari desain jaringan diatas kita dapat melihat bagaimana mengkonfigurasikan Default gateway dan kapan static route diperlukan. Nanti akan dijelaskan lebih lanjut bagaimana mengkonfigurasikan default gateway dan static route pada router yang dalam hal ini kita menggunakan PC Router. Tabel routing terdiri atas entri-entri rute dan setiap entri rute terdiri dair IP Address, tanda untuk menunjukkan ruting langsung atau tidak langsung, alamat router dan nomor interface, lihat tabel routing dibawah ini :


Penjelasan tentang Tabel routing:

Ø menunjukkan router default, alamat 172.16.7.21

Ø 127.0.0.0 Jaringan Loopback. Tiap datagram yang yang dikirim ke 127.0.0.0 akan dirutekan ke 127.0.0.1 dan direfleksikan balik.

Ø 172.16.0.0 Alamat jaringan. Datagram yang ditujukan ke jaringan ini akan dirutekan melalui adapter 172.16.7.21.

Ø 172.16.7.21 Alamat Network Adapter Host. Perhatikan datagram yang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback.

Ø 172.16.255.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 172.16.0.0. Broadcast akan dirutekan ke jaringan melalui adapter 172.16.7.21. Entri akan seperti ini harus ditambahkan bila pesan broadcast akan dirutekan ke jaringan remote.

Ø 224.0.0.0 Alamat multicast yang digunakan secara internal oleh windows.

Ø 255.255.255.255 Alamat Broadcast local (router tidak meneruskan broadcast ke jaringan lain).

Konfigurasi dan aplikasi PC Router:

PC Router adalah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai Router (routing) biasanya yang digunakan adalah PC – Multihomed yaitu Komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC ( Network Interface Card).


D. LANGKAH KERJA

Konfigurasi PC Router dengan default gateway ini dapat kita lakukan dengan :

1. Siapkan 2 buah komputer yang memiliki 2 buah NIC yang ada di dalamnya dan menggunakan system Operasi Windows 2000 atau 2003 server (PC Multihomed)

2. Siapkan juga 3 buah komputer sebagai klien dari PC Router dengan spesifikasi terserah anda (Windows 98, Me, 2000, atau XP)

3. Konfigurasikan jaringan anda seperti gambar dibawah ini:


Mekanisme pencarian tujuan dari gambar diatas adalah :

Ø Untuk mekanisme tujuan dari komputer A ke komputer C, pertama sekali komputer A akan menanyakan alamat IP yang dituju ke PC Router 1 melalui gateway 192.168.10.1 karena rute yang diberikan oleh komputer A adalah ke gateway 192.168.10.1 yang merupakan alamat IP NIC 1 pada PC Router 1. Kemudian PC Router 1 akan memeriksa pada table routing yang dimiliki oleh PC Router.

Ø Setelah memeriksa pada table routing yang dimiliki oleh PC Router 1 dan ternyata tidak dimiliki olehnya, maka rounting akan diarahkan menggunakan default gateway yang dimiliki oleh PC Router 1 ke PC Router 2 melalui gateway 128.10.1.2. PC Router 2 akan memeriksa table routing yang dimilikinya, Pada pengecekan table routing yang ada di PC Router 2 ditemukan network address dengan IP 10.0.0.0 yang sesuai dengan network address IP tujuan yaitu 10.10.10.100 (komputer C). Maka mekanisme pencarian IP address telah selesai.




Pendahuluan Router

Sebelumnya maaf neeh gua curi ilmunnya! tuk teman yang menulis artikel ini maaf yah , ga tau juga kalo curi ilmu haram ga sih?
Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah menerima paket dari stasiun pengirim untuk diteruskan ke stasiun penerima. Untuk keperluan ini, suatu jalur atau rute dalam jaringan tersebut harus dipilih, sehingga akan muncul lebih dari satu kemungkinan rute untuk mengalirkan data. Untuk itu fungsi dari routing harus diwujudkan. Fungsi routing sendiri harus mengacu kepada nilai nilai antara lain : tanpa kesalahan, sederhana, kokoh, stabil, adil dan optimal disamping juga harus mengingat perhitungan faktor efisiensi.


Untuk membentuk routing, maka harus mengetahui unsur-unsur routing, antara lain (lebih jelas lihat Stalling, 1994) :

*

Kriteria Kinerja :
*

Jumlah hop
*

Cost
*

Delay
*

Througput
*

Decision Time
*

Paket (datagram)
*

Session (virtual Circuit)
*

Decision Place
*

Each Node (terdistribusi)
*

Central Node (terpusat )
*

Originating Node
*

Network Information source
*

None
*

Local
*

Adjacent nodes
*

Nodes along route
*

All Nodes
*

Routing Strategy
*

Fixed
*

Flooding
*

Random
*

Adaptive
*

Adaptive Routing Update Time
*

Continuous
*

Periodic
*

Major load change
*

Topology change


Algoritma Routing

Forward-search algorithm dinyatakan sebagai menentukan jarak terpendek dari node awal yang ditentukan ke setiap node yang ada.Algoritma diungkapkan dalam stage. Dengan k buah stage, jalur terpendek node k terhadap node sumber ditentukan. Node-node ini ada dalam himpunan N. Pada stage ke (k+1), node yang tidak ada dalam M yang mempunyai jarak terpendek terhadap sumber ditambahkan ke M. Sebagai sebuah node yang ditambahkan dalam M, maka jalur dari sumber menjadi terdefinisi.

Algoritma ini memiliki 3 tahapan :

1.

Tetapkan M={S}. Untuk tiap node nN-S, tetapkan C1(n)=l(S,n).
2.

Cari WN-M sehingga C1(W) minimum dan tambahkan ke M. Kemudian C1 (n) = MIN[C1(n), C1(W) + l(W,n) untuk tiap node nN-M. Apabila pada pernyataan terakhir bernilai minimum, jalur dari S ke n sebagai jalur S ke W memotong link dari W ke n.
3.

Ulang langkah 2 sampai M=N.

Keterangan :

N = himpunan node dalam jaringan

S = node sumber

M = himpunan node yang dihasilkan oleh algoritma

l(I,J) = link cost dari node ke I sampi node ke j, biaya bernilai  jika node tidak secara langsung terhubung.

C1(n) : Biaya dari jalur biaya terkecil dari S ke n yang dihasilkan pada saat algoritma dikerjakan.



Strategi Routing

Terdapat beberapa strategi untuk melakukan routing, antara lain :

- Fixed Routing

Merupakan cara routing yang paling sederhana. Dalam hal ini rute bersifat tetap, atau paling tidak rute hanya diubah apabila topologi jaringan berubah.

Random Routing

Prinsip utama dari teknik ini adalah sebuah node memiliki hanya satu jalur keluaran untuk menyalurkan paket yang datang kepadanya. Pemilihan terhadap sebuah jalur keluaran bersifat acak. Apabila link yang akan dipilih memiliki bobot yang sama, maka bisa dilakukan dengan pendekatan seperti teknik round-robin.

Routing ini adalah mencari probabilitas untuk tiap-tiap outgoing link dan memilih link berdasar nilai probabilitasnya. Probabilitas bisa dicari berdasarkan data rate

Adaptive Routing

Strategi routing yang sudah dibahas dimuka, tidak mempunyai reaksi terhadap perubanhan kondisi yang terjadi di dalam suatu jaringan. Untuk itu pendekatan dengan strategi adaptif mempunyai kemapuan yang lebih dibandingkan dengan beberapa hal di muka. Dua hal yang penting yang menguntungkan adalah :

*

Strategi routing adaptif dapat meningkatkan performance seperti apa yang keinginan user
*

Strategi adaptif dapat membantu kendali lalulintas.


Akan tetapi, strategi ini dapat menimbulkan beberapa akibat, misalnya :

*

Proses pengambilan keputusan untuk menetapkan rute menjadi sangat rumit akibatnya beban pemrosesan pada jaringan meningkat.
*

Pada kebanyakan kasu, strategi adaptif tergantung pada informasi status yang dikumpulkan pada satu tempat tetapi digunakan di tempat lain. Akibatnya beban lalu lintas meningkat
*

Strategi adaptif bisa memunculkan masalah seperti kemacetan apabila reaksi yang terjadi terlampau cepat, atau menjadi tidak relevan apabila reaksi sangat lambat.


Kategori Strategi Adaptif dapat dibagi menjadi :


*

Isolated adaptive : informasi lokal, kendali terdistribusi
*

Distributed Adaptive : informasi dari node yang berdekatan, kendali terdistribusi
*

Centralized Adaptive : informasi dari selluruh node, kendali terpusa


Internetworking


Ketika dua atau lebih jaringan bergabung dalam sebuah aplikasi, biasanya kita sebut ragam kerja antar sistem seperti ini sebagai sebauh internetworking. Penggunaaan istilah internetwork (atau juga internet) mengacu pada perpaduan jaringan, misalnya LAN- WAN-LAN, yang digunakan. Masing-masing jaringan (LAN atau WAN) yang terlibat dalam internetwork disebut sebagai subnetwork atau subnet.

Piranti yang digunakan untuk menghubungkan antara dua jaringan, meminjam istilah ISO, disebut sebagai intermmediate system (IS) atau sebuah internetworking unit (IWU). Selanjutnya apabila fungsi utama dari sebuah intermmediate system adalah melakukan routing, maka piranti dimaksud disebut sebagai router, sedangkan apabila tugas piranti adalah menghubungkan antara dua tipe jaringan, maka disebut sebagai gateway.


Susunan Lapisan Network

Aturan dari lapisan jaringan untk tiap-tiap End System adalah untuk membentuk hubungan end to end. Bisa jadi hubgunan ini berbentuk CON atau CLNS. Dalam kedua bentuk tersebut, NS_user akan berhubungan tidak peduli berapa banyak tipe jaingan yang terlibat. Untuk itu diperlukan router.

Untuk mencapai tujuan interkloneksi yang demikian ini, maka sesuai model referensi OSI, lapisan network tiap-tiap ES dan IS tidak hanya terdiri dari sebuah protokol tetapi paling tidak tiga (sublayer) protokol. Masing-=masing protokol ini akan membentuk aturan yang lengkap dalam sistem pelayanan antar lapisan jaringan. Dalm terminologi ISO, masing-masing jaringan yang membangun internet yang dikenal sebagai subnet, memliki tiga protokol penting yaitu :


*

Subnetwork independent convergence Protocol (SNICP)
*

Subnetwork dependent convergence protocol (SNDCP)
*

Subnetwork dependent access protocol (SNDAP)


Standar Protokol Internet

Beragam WAN tipe X.25 dapat diinterkoneksikan dengan gateway berbasis X.75. Penggunaan sebuah standar yang mespesifikasikan operasi protokol lapisan paket X.25 dalam LAN berarti sebuah pendekatan internetworking dengan mengadopsi X.25 sebagai sebuah protokol internetwide yang pada akhirnya dapat bekerja dalam modus connection-oriented atau mode pseudoconnectionless. Pemecahan ini menarik karena fungsi-fungsi internetworking terkurangi. Kerugian pendekatan ini adalah munculnya overhead pada paket X.25 menjadi tinggi dan throughput paket untuk jaringan ini menjadi rendah.

Pemecahan tersebut mengadopsi ISO berdasar pada pelayanan internet connectionless (connectionles internet service) dan sebuah associated connectionless SNICP. SNICP didefinisikan dalam ISO 8475. Pendekatan ini dikembangkan oleh US Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Internet yang dibangun pada awalnya diberi nama ARPANET, yang digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan komputer dengan beberapa situs

 
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver